Tuesday, February 7, 2012

Mengatasi Cegukan yang Tidak Berkesudahan

Oleh : Arihta Pandia, S.Si, Apt

SETIAP KALI memandang bayi atau anak-anak yang mengalami ce-gukan, saya lantas teringat ucapan para orangtua yang mengatakan bahwa si bayi atau si anak mengalami pertanda akan ’cepat besar’. Bahkan para tetua pun segera melekatkan secuil potongan kertas atau secarik benang kain popoknya ke kening si bayi agar cegukannya segera berhenti. Meski yang dilakukan para tetua terhadap si bayi yang mengalami cegukan saya anggap sebagai mitos belaka, namun fenomena terjadinya cegukan tersebut tak bisa dianggap remeh, khususnya bila yang mengalami cegukan adalah orang dewasa. Apakah cegukan yang dialami orang dewasa pertanda ’cepat besar’ seperti yang dialami si bayi..?Bagaimana bila cegukan yang dialami orang dewasa tidak mau berhenti, sehingga membuat nafas jadi ngos-ngosan seperti habis melakukan pekerjaan berat dan tubuh lemas seperti kehabisan nafas..? Bahkan pada kondisi tertentu,cegukan bisa berlangsung berhari-hari bahkan berminggu-minggu.

Hal ini tentu mengganggu aktivitas. Cegukan yang berkepanjangan ini pada umumnya terjadi setelah seseorang menjalani operasi besar. Dalam beberapa kasus, cegukan yang menetap bisa menjadi tanda adanya gangguan yang serius. Dimana cegukan terjadi secara terus menerus, tidak hanya berhari-hari atau berbulan-bulan, tapi juga bertahun-tahun. Cegukan jenis ini merupakan tanda atau gejala adanya gangguan serius.Karena tidak hanya menyangkut tenggorokan, tetapi juga organ-organ lainnya. Termasuk di dalamnya otot-otot diafragma, katup di tenggorokan, dan susunan saraf pusat (otak) serta saraf tepi.

Oleh karena susunan saraf pusat serta saraf tepi berukuran panjang dan berhubungan dengan organ-organ di dalam tubuh, maka terkadang aktivitasnya terganggu oleh berbagai penyakit yang serius. Sehingga, cegukan dapat pula menjadi pertanda adanya radang di perut, penyakit di ginjal, masalah pada hati, tumor di batang otak, gejala stroke, adanya infeksi di susunan saraf pusat dan lain-lain. Pada kondisi inilah sangat penting dipahami bagaimana cara mengatasi dan menghentikan gangguan akibat cegukan yang tidak berkesudahan itu. Cegukan dalam bahasa Inggris biasa disebut Hiccup, sedangkan istilah medis untuk cegukan adalah singultus. Cegukan adalah kontraksi tiba-tiba yang tak disengaja pada diafragma, dan umumnya terjadi berulang-ulang setiap menitnya. Kontraksi otot diafragma ini akan menyebabkan ketika orang yang mengalami cegukan menarik napas, udara yang masuk kedalam paru-paru akan dikeluarkan secara cepat dan tiba-tiba oleh kekuatan kontraksi otot diafragma dan membentur glotis (ruang antara pita suara) yang sedang menutup. Udara yang kembali dan membentur ruang antara pita suara inilah yang menyebabkan terjadinya suara khas cegukan. Normalnya, saat kita menarik napas, otot-otot diafragma akan turun, dan saat itu pula katup tenggorokan membuka, sehingga udara yang menekan ke atas tidak akan berbunyi. Akan tetapi, pada orang yang mengalami cegukan, saat orang tersebut menarik napas, terjadi kontraksi pada otot diafragma dan otot-otot antara tulang iga, sehingga menyebabkan udara akan kembali naik dan pada saat bersamaan, epiglotis (katup di tenggorokan) pun tertutup, sehingga udara dari diafragma yang naik keatas akan menekan katup ini dan menyebabkan cegukan. Tertutupnya katup atau epiglotis ini terjadi karena adanya gangguan di lengkung refleks, yaitu pada susunan saraf pusat dan saraf tepi. Kedua saraf inilah yang berperan mengatur jalur pernapasan dalam tubuh manusia agar berjalan lancar.

Tertutupnya katup ini bukan merupakan kelainan susunan saraf pusat atau susunan saraf tepi, namun merupakan respon jika kedua susunan saraf tersebut terganggu. Cegukan dapat terjadi satu kali, atau dapat pula terjadi beberapa kali berupa rangkaian yang tak dapat dikendalikan.

Cegukan seringkali berkembang dalam situasi tertentu, seperti makan terlalu cepat, minumair dingin sesaat setelah makan makanan panas, makan makanan yang sangat panas atau pedas, tertawa atau batuk terlalu keras, konsumsi minuman beralkohol, atau karena keseimbangan elektrolit. Cegukan dapat pula disebabkan karena tekanan saraf frenik oleh struktur anatomi yang lain, atau karena tumor dan penyakit ginjal lainnya, meski hal ini jarang terjadi. Di samping itu, cegukan juga dapat terjadi karena gangguan metabolik seperti pada penderita diabetes dan hipertensi. Juga karena gangguan elektrolit termasuk pengaruh obat-obatan seperti steroid atau obat tidur.

Jika ingin mencari solusi atas suatu gangguan penyakit, sedapat mungkin upayakan dengan pengobatan yang mudah, murah dan gampang dilakukan. Tidak harus segalanya diawali dengan obat-obatan. Demikian pula saat melakukan upaya mengatasi cegukan yang tak kunjung berhenti, sebaiknya dilakukan tips yang gampang, murah dan mudah untuk dilakukan. Langkah-langkah berikut ini dapat diterapkan untuk mengatasi cegukan, diantaranya adalah sebagai berikut:

1.Bernapas di dalam kantong kertas, tarik dan buang napas di dalam kantong kertas tertutup selama kurang lebih satu menit. Hidung dan mulut masuk ke dalam kantong tersebut. Cara ini juga bertujuan untuk meningkatkan kadar CO2 dalam darah.

Tiup dan hirup sebanyak 10 kali dengan cukup kuat sampai wajah memerah. Lakukan dengan cepat, dan usahakan kantong kertas tertutup rapat sehingga tidak ada udara yang masuk ke dalamnya. Udara yang dihirup adalah udara yang banyak mengandung karbondioksida.

2. Tehnik lain meningkatkan kadar karbondioksida adalah dengan menahan napas selama mungkin, lalu menelan ketika cegukan dirasakan akan datang. Lakukan sebanyak 2-3 kali kemudian tarik napas dalam–dalam dan mulai lagi.

3. Menahan air dalam mulut sampai mulut mengembung dalam posisi berdiri tegak. Kemudian menunduk pelan-pelan(seperti hendak mencium lutut, air masih ditahan di mulut), selanjutnya sambil menelan air perlahan-lahan seirama badan sedikit demi sedikit ditegakkan kembali.Saat badan tegak air dalam mulut sudah tertelan habis.

4. Ada pula yang menyarankan menahan napas selama mungkin kemudian keluarkan dan tahan selama mungkin. Atau dengan menahan napas dengan kepala tengadah.

5. Menelan satu sendok teh gula pasir kering dapat menghentikan cegukan dalam beberapa menit. Diduga, gula dalam mulut akan mengirimkan sinyal melalui serabut saraf yang akan mengganggu lengkung refleks cegukan.

6. Tidur berbaring dengan kedua lutut ditekuk ke arah perut. Lakukan beberapa saat hingga cegukan hilang.

7. Membungkuk sampai jari tangan dapat menyentuh ibu jari kaki selama 1 menit

8. Peganglah lidah dengan jempol dan jari telunjuk Anda dan tariklah ke depan secara perlahan.

Cara-cara di atas dapat diupayakan jika mengalami cegukan yang tidak kunjung henti selama beberapa menit atau beberapa jam. Namun jika cegukan yang dialami sudah beberapa lama misalnya sudah berhari-hari bahkan berbulan-bulan, maka pengobatan yang terbaik adalah segera periksa ke dokter dan fasilitas kesehatan lainnya, siapa tahu cegukan yang tak kunjung henti tersebut adalah salah satu pertanda penderita mengalami penyakit lain yang lebih serius.


Source

2 comments: